Hallo, saya Ika Dama Paryaning Astuti. Nama panjang tersebut adalah nama yang diberikan oleh orang tua saya sejak saya lahir. Alhamdulillah saya tidak pernah merasa berat dengan nama pemberian orang tua saya tersebut. Nama saya tidak mempunyai arti yang begitu mendalam seperti mungkin nama - nama yang lain seperti : Hana = Bunga, Muhammad = biar seperti nabi Muhammad, dll. Arti nama saya simple gak sebanding dengan panjangnya nama saya.
Ika = Anak pertama, (mo dikasih nama Eko gak pas karena saya cewek)
Dama = gabungan dari nama Kakek dari pihak Ibu dan Ayah Saya (DAhuri dan MAkarim)
Paryaning = gabungan dari nama Ayah saya dan Ibu saya (PARmanto dan YANING)
Astuti = nama belakang Ibu saya
Saya anak pertama dari 4 bersaudara. Mungkin karena sudah keturunan dari keluarga besar maka bapak saya juga punya banyak banyak (maklum Ayah saya keluarga besar 11 Anak Bok,.... hebat mbah saya bisa nglairin begitu banyak anak. hehehe).
Adik saya cewek, dan 2 lainnya laki-laki. Mungkin dikarenakan saya anak pertama saya lebih serius dibandingkan adik-adik saya yang suka pada banyol dan kalo mereka crita sesuatu lebih lucu dibandingkan kalo saya yang crita. Tapi saya bukan orang yang gak bisa tersenyum lho... tak ada kesan serius pada diri aku tapi seram.. hahahahaha
Alhamulillah kami empat bersaudara telah berkeluarga, dan masing-masing telah mempunyai anak. Ponakan yang lucu-lucu kayak budhenya. Kami ketemu setahun sekali yaitu pas lebaran doang... hiks... hiks.... makanya lebaran adalah moment yang senantiasa ditunggu. Dan tempat favorit yang senantiasa digunakan untuk ngumpul adik-adik, ipar, dan ponakan adalah PIZZA HUT (maaf kalo gak ijin dulu dengan pizza hut).
Dari Kami berempat hanya adikku yang nomer 3 yang tinggal satu kota dengan orang tuaku. itung-itung buat jagain orang tua dan tempat mengecek kondisi orang tua bagaimana.
Kalau aku sendiri sudah bekeluarga dengan 2 orang anak cowok-cowok. Oh aku paling cantik sendiri maka sesuai banget tuh nama aku ika dama paling ayu. kekekekekeke. maaf bapak - ibu namanya diselewengkan.
