Kamis, 24 Februari 2011

Problem Make People Strong

By Ikadama Pa on Friday, 13 August 2010 at 12:14
Kami 4 bersaudara, 2 perempuan dan 2 laki-laki. Aku yang paling tua dan paling besar (kalo dilihat dari bentuk tubuh). Alhamdulillah semua telah menemukan jodohnya.tiap dari kami dicoba dengan masalah yang berbeda-beda.

Aku, dicoba dengan kondisi anak yang tidak sama dengan anak yang lain, ekonomi (karena harus keluar dari kerja) alhamdulillah sekarang semuanya bisa diatasi dan senantiasa bersyukur atas apa yang diberikan oleh ALLAH SWT. rejeki banyak atau sedikit kalo datangnya dari Allah SWT, insya allah berkah. (usia pernikahan 7 tahun)

Adik cewek satu-satunya dan suaminya, diawal pernikahan dicoba dengan momongan,setelah dapet momongan sekarang sedang dicoba dengan ekonomi. semoga kalian berdua bisa melewati semuanya dengan baik. i just pray semoga kalian bisa melewatinya dengan baik. (usia pernikahan 4 th september nanti)

Adik cowok aku (dia anak ke tiga) dan istrinya diawal pernikahannya sudah banyak cobaan yang dateng padanya sampai dia akhirnya harus memutuskan untuk keluar dari kerjaannya, padahal dia tulang punggung keluarga, alhamdulillah sekarang dia memulai suatu usaha, semoga sukses dengan usaha dan cita-citanya (usia pernikahan 3 tahun)

My last brother dan istrinya, sedang dicoba oleh allah swt masalah kerjaan dimana membuat ipar aku memilih keluar dari kerjaan dan adikku yang tetep berkerja dengan "Catatan " dr kantor dia. dan memporakporandakan koondisi keuangan keluarga yang sudah mapan. semoga kalian berdua bisa survive (usia pernikahan 3 tahun)

Semoga kita sebagai satu keluarga besar bisa saling bantu membantu satu dengan yang lainnya. ya allah beri petunjuk kepada adik-adik aku disana. berikan yang terbaik buat mereka dan keluarga besar kita.

mau nangis lagi puasa....

Selasa, 22 Februari 2011

Tergantinya hati yang hilang

Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat untuk bisa melupakan dirinya yang pernah ada didalam hati aku, bukan juga waktu yang singkat untuk bisa melupakan masa-masa yang pernah dialami bersama. Tapi setelah sepuluh tahun ku jalani hariku tanpa dirinya, akhirnya aku telah mendapat jawaban atas semua doa yang aku panjatkan kepada Allah SWT.

Awal aku berkenalan dengan dirinya melalui dunia maya yang saat itu sedang ngetren yaitu MIRC. Berawal dari situ dia sering menelpon ke tempat kerja aku di sebuah lembaga pendidikan .  Kita sering membuat janji tuk chat lagi lewat MIRC, hingga akhirnya ada kedekatan yang terjalin walaupun kita tidak pernah bertemu. Sejalan dengan waktu dan kesibukan aku mengajar, MIRC sudah tidak digunakan tuk ngobrol diganti dengan telpon ataupun lewat surat. Waktu itu Hp masih termasuk benda yang mahal sehingga wartel yang menjadi sasaran kunjungan aku tuk bisa ngobrol dengannya, terutama dimalam hari. Kalo tidak aku yang telpon dia yang akan telpon kerumah tapi lebih seringnya dia yang telpon kerumah (gak mau rugilah diriku....... sudah capek ngajar masih harus mantengin wartel). Atau kalo emang ingin tidak sekedar ngobrol biasanya kita melalui surat.

Sampai akhirnya setahun perkenalan di udara kita ketemuan. Waktu itu ada tugas kantor dia yang membuat dia harus berkunjung ke kotaku tercinta. Setelah dia berkelut dengan tugas dari kantor akhirnya ada waktu tuk bertemu. Awalnya sich canggung, kaku dan tak tahu harus bilang apa tapi lambat laut semuanya bisa teratasi dengan baik tanpa ada kecanggungan dan kekakuan.

Setelah pertemuan tersebut hubungan kita berdua menjadi semakin dekat hingga dia bilang kalo dia itu sayang sama aku. Cewek mana yang tidak berbunga-bunga saat ada cowok bilang sayang.. ceile... suit-suit. Namun semuanya tidak berlangsung lama sekitar 1  tahun setelah pertemuan itu ada sesuatu yang membuat hati aku jadi ragu dan bertanya-tanya tentang dia sebenarnya. Aku coba mencari sebisa mungkin informasi yang berkaitan dengan dia, dan baru aku sadari bahwa referensiku tentang teman-teman dia sangat sedikit dan itu yang membuatku susah untuk mendapatkan informasi tentang dia. Hingga akhirnya aku mendapatkan nomer telpon rumah orang tua dia. Dengan kebulatan tekad dan rasa ingin tahu yang tinggi akhirnya aku telpon rumah orang tua dia. Informasi yang kuinginkan terjawab sudah, lemaslah tubuh ini, sakit hati ini seperti dibelah dengan pisau yang cukup tajam. Ternyata dia telah menduakan aku dengan wanita yang lain. Dan wanita itu telah dinikahinya.

Dunia seperti kiamat kecil, enggan rasanya tuk melakukan aktifitas. Selama beberapa bulan aku jalani kehidupan dengan tertatih-tatih, rumah hanya sekedar tuk melepas lelah berangkat pagi pulang malam.

Aku mulai berusaha bangkit, aku tak akan mati karena patah hati, aku tak akan gila karena hati tersayat perih. Untunglah aku mempunyai sahabat-sahabat yang bisa mengerti kondisi aku yang sedang terpuruk cinta. Mereka adalah teman-teman ditempatku bekerja yang senantiasa menghiburku tanpa pernah menanyakan apa yang terjadi dan sedang ku alami.

Perlahan tapi pasti hatiku mulai tertata lagi serpihan hati yang hancur mulai kususun walau masih ada bekas retak yang tersisa. Akhirnya sosok yang lain datang mengisi hariku. Sosok itu beda jauh dari masa lalu aku, dia sangat pendiam, tak banyak kata-kata yang keluar dari bibirnya tapi didekatnya aku merasakan ketentraman hati, merasa terlindungi dan yang lebih utama dia bisa menenangkan hati saat aku merasakan gundah gulana. Sosok pendiam itu juga bisa merebut hati kedua orang tuaku sehingga mereka merestui hubungan aku dengannya dijenjang yang lebih diberkati Allah SWT yaitu pernikahan.
Allah memang Maha Mengetahui yang terbaik untuk hambanya dan aku bisa merasakan sifat Allah tersebut saat aku dipertemukan lagi dengan masa lalu aku, yang pernah membuat hatiku berkeping. Perasaan yang dulu pernah aku rasakan dengannya ternyata tidak ada lagi, tidak ada lagi getaran-getaran dalam hati. Terima kasih atas apa yang diengkau berikan kepadaku Ya Allah. Mungkin jika dulu aku tak Kau berikan coban seperti itu aku tak tahu apa jadinya diriku saat ini.





Senin, 21 Februari 2011

Taman Laut di Raja Ampat

Oleh Amril Taufik Gobel

Siapa bilang di tanah Papua tidak ada objek pariwisata bahari yang memukau? Selama ini Papua lebih dikenal dengan eksotisme kebudayaannya yang sederhana serta sumber daya alamnya yang melimpah. Namun, datanglah ke Raja Ampat, dan nikmati keindahan terumbu karang, lengkap dengan biota laut menawan serta pemandangan bahari yang mengesankan.

 
Photo credits - Gunawan Wicaksono/Tempo

Tak salah bila kemudian Putri Indonesia 2005 Nadine Chandrawinata menyatakan kekagumannya pada kawasan ini setelah melakukan penyelaman, merasakan sajian panorama bawah laut Raja Ampat yang sangat memikat. Penggemar snorkeling dan diving memang dijamin tidak akan kecewa. Sebaliknya, mereka bakal terpanggil untuk datang dan datang lagi.

Raja Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31 ribu jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi lautan.

Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat wisatawan langsung terpikat. Kepulauan Raja Ampat terletak di barat laut kepala burung Pulau Papua, dengan kurang lebih 1500 pulau kecil dan atoll serta 4 pulau besar utama, yakni Misol, Salawati, Bantata dan Waigeo. Inilah yang kemudian menjadikan Raja Ampat taman laut terbesar di Indonesia.

Wilayah ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75 persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa!

 
Photo credits - Gunawan Wicaksono/Tempo

Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat, program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.

Khusus untuk Anda yang tidak tertarik dengan aktivitas menyelam, hamparan laut biru yang membiaskan keindahan langit, taburan pasir putih yang memancarkan kilaunya bagaikan mutiara, bisa dinikmati. Selain itu, masih ada gugusan pulau-pulau yang memesona dan flora serta fauna unik seperti cenderawasih merah, cenderawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis bunga anggrek.

Papua Diving di pulau Mansuar adalah salah satu resort terkemuka yang berada di kawasan ini. Wisatawan-wisatawan mancanegara penggemar selam betah selama berhari-hari bahkan sebulan berada di Raja Ampat menikmati keindahan yang ada di sana dan menginap di Papua Diving.

 
Photo credits - Gunawan Wicaksono/Tempo

Maximillian J Ammer, warga negara Belanda pemilik Papua Diving Resort yang juga pionir penggerak wisata laut kawasan ini, harus mati-matian menyiapkan berbagai fasilitas untuk menarik turis dari mancanegara. Sejak memulai usahanya delapan tahun lalu, banyak dana harus dikeluarkan. Namun, hasilnya juga memuaskan. Setiap tahun resor ini dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua pekan.

Penginapan sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal Indonesia yang menginap dan menyelam di sana.

Pulau Kri, Waigeo, serta Misool juga menyiapkan resort buat pengunjung. Di pulau Misool ada Eco Resort yang dibangun dengan menerapkan prinsip-prinsip konservasi alam yang ketat. Ada kesepakatan dengan penduduk adat di sekitar wilayah tersebut untuk menjaga ekosistem terpadu yang disebut “No Take Zone” yakni melarang eksploitasi pengambilan apapun dari laut, mulai dari berburu kerang, telur penyu,sirip ikan hiu sampai hanya sekedar mencari ikan. Secara ekstrim, malah di eco resort ini mengharamkan penggunaan antiseptik karena limbah buangannya dikhawatirkan akan membunuh ekosistem terumbu karang di sekitarnya.

 
Photo credits - Gunawan Wicaksono/Tempo

Beberapa resor menetapkan harga relatif mahal karena menyuguhkan fasilitas lengkap. Wisatawan dengan biaya terbatas juga dapat memanfaatkan resort milik pemerintah yang jauh lebih murah di daerah Waisai, ibu kota Raja Ampat.

Anda harus terbang dulu ke Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, Papua, lalu langsung menuju lokasi dengan kapal cepat berkapasitas sekitar 10 orang yang tarifnya Rp 3,2 juta sekali jalan. Perlu waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai kawasan Raja Ampat khususnya ke Pulau Mansuar.

Untuk berkeliling pulau yang diinginkan, kita dapat menyewa speedboat kapasitas 10 orang dengan harga Rp 3-5 juta per 8 jam, tergantung kepandaian kita menawar. Kita juga bisa mengambil paket wisata dengan mengunjungi perkampungan untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat seperti burung Cendrawasih.

Untuk masuk ke kawasan Raja Ampat, setiap orang harus membayar biaya masuk sebesar Rp 250 ribu untuk wisatawan domestik, dan Rp 500 ribu untuk wisatawan dari mancanegara. Sebuah pin bulat yang berfungsi seperti identitas ini akan kita terima, setelah membayar biaya tersebut.

Uniknya, pin ini berlaku untuk satu tahun, sejak 1 Januari hingga 31 Desember. Jadi jika dalam satu tahun itu kita bolak-balik mengunjungi Raja Ampat, hanya perlu membayar biaya masuk satu kali saja. Tentu saja pin tadi tidak boleh hilang dan harus kita kenakan sebagai tanda pengenal.