Senin, 26 September 2011

Kemaruk atau emang ingin ?

Sudah lebih dari dua tahun ini aku mendapatkan pekerjaan yang alhamdulillah aku sukai. Ditahun pertama bekerja aku lebih banyak melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan aku. Kerjaan yang aku tanggani adalah menjadi document control ISO disuatu lembaga NGO.

Ditahun kedua keberadaan aku ditempatku bekerja banyak amanat yang diberikan kepadaku seperti aku menjadi panitia di acara-acara yang diselenggarakan, membantu inilah itulah, dan masih banyak lagi lainnya. Hingga suatu saat aku mendapat amanat untuk menjadi pengurus koperasi untuk mengelola toko. Tanpa banyak pertimbangan aku mengiyakan saja tugas yang diberikan ini. Aku menyukai amanat yang diberikan tersebut karena dirumahpun aku sudah mengelola toko ATK kecil-kecilan. Dan perlu diketahui, mengelola toko koperasi adalah tugas sosial yang intinya hanya untuk membantu anggota memenuhi kebutuhan mereka. I Love it.

Ada suatu moment dimana koperasi dan ISO harus dikendalikan bersamaan yaitu saat koperasi harus membuat laporan tiap akhir bulan dan ISO akan melaksanakan kickoff. Semuanya harus ditanggani diriku, otakku seperti tidak ada tempat tuk memikirkan yang lainnya. Pernah mengalami seperti yang ku alami ????? Aku telah mengalaminya. Semuanya penting dan bingung mana dulu yang harus dikerjakan. Teriakan - teriak semu what should i do... please god help me.....hilir mudik lewat diotakku. Ada pepatah kuingat intinya seperti ini : Apa yang terasa beraat bagimu bila dikerjakan satu persatu insya allah akan selesai juga dibandingkan dengan hanya berpikir saja tanpa pernah mengerjakannya.

Untungnya si rahmat ( yang bantuin aku dikoperasi ) bisa belajar cepat jadi saat harus buat laporan aku ajari sebentar dia sudah bisa melanjutkan. Setelah selesai laporan ku cek kerjaan dia 90 persen sesuai harapan. napa begitu karena aku hanya mengecek secara random laporan yang dibuat dia.

Untuk ISO banyak hal baru yang kuperoleh dan bisa menjadi pembelajaran buat diri aku sendiri yaitu ternyata ISO itu masih ditakuti sebagian besar teman-teman dilingkungan aku. Banyak alasan yang dikemukakan salah satunya merasa tidak percaya diri dengan SOP (standard operating procedure) yang telah mereka buat.

Dari contoh kegiatan yang kulakukan ini terkadang aku suka berpikir terlalu rakuskah didiriku sehingga semuanya mau diambil dan dikerjakan. Sehingga akhirnya apa yang dikerjakan bisa tidak optimal, selesai tapi tidak maksimal hasilnya.Ataukah karena saat mengambil keputusan untuk mengiyakannya tidak dilakukan dengan pemikiran yang matang?
I don't  know kalo efeknya seperti sekarang ini. Aku hanya senang melakukannya, Insya Allah jika senang semuanya terasa ringan tuk dikerjakan. Hal itu yang ada dibenak aku awalnya. Mudah-mudahan semuanya sesuai harapan AMIEN....


( *** akhirnya bisa kutuangkan juga *** )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar